Total Tayangan Halaman

Sabtu, 19 Januari 2013

Antara Kolesterol dan Jantung Koroner

Untuk sebagian orang yang berusia di atas 20 tahun, mengalami kenaikan kadar kolesterol dianggap sesuatu yang biasa. Banyak teman-teman yang bahkan tidak mengalami kelebihan berat badan kerap mengidap kolesterol tinggi. Pada awalnya aku menganggap hal ini sebagai hal biasa sampai pada suatu saat aku benar-benar sadar bahwa kadar kolesterol sangat berpengaruh bagi kesehatan jantung. 

Pada suatu hari suamiku mengalami sakit yang luar biasa pada punggungnya dan leher belakang, betapa kaget dan bingung pada saat itu. Tidak tahu harus melakukan apa sebagai pertolongan pertama, hanya sedikit pengetahuanku tentang penyakit ini. Aku hanya tahu pasti bahwa kadar kolesterolnya pasti naik. Akhirnya kami pergi ke dokter umum untuk meminta pemeriksaan laboratorium. Padahal waktu itu suami sudah mengeluh sakit di bagian ulu hati dan lengan kiri, dan meminta dokter melakukan pemeriksaan lebih lengkap. Tapi karena kami menggunakan asuransi, dokter yang waktu itu memeriksa, tidak perlu saya sebutkan namanya disini, mengatakan dengan angkuhnya bahwa suami saya tidak bisa melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap hanya karena pasien meminta pemeriksaan lab lengkap dikarenakan dokter yang bertanggung jawab atas segala pemeriksaan yang dilakukan. Kalau keluhannya kolesterol ya...hanya kolesterol yang akan diperiksa di laboratorium. Dengan perasaan kesal juga akhirnya kita mengalah..menyesal juga kenapa saat itu datang ke dokter umum, bukan dokter spesialis untuk pemeriksaan yang mendetil. Akhirnya hasil tes lab keluar dan betapa kagetnya kami, bahwa dari pemeriksaan lab hasil kolesterol total adalah 446. Luar biasa tinggi sekali, dan sekali lagi dokter umum tidak bergeming dan tidak mengatakan hal apapun kecuali wah, tinggi sekali ya kolesterolnya....tidak memberitahukan harus berbuat apa dan hal apa yang harus diwaspadai dari kelebihan kadar kolesterol ini. Sampai sekarang saya berjanji dalam hati tidak akan ke dokter umum kecuali sakit batuk pilek....ampun deh...

Setelah pulang dari dokter, semua makanan yang dimakan oleh suami, saya siapkan sendiri dan dimasak tanpa menggunakan minyak. Karbohidrat dikurangi, banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Pada awalnya suami masih mau sarapan dengan menggunakan cereal gandum kemasan. Tapi baru beberapa hari, dia mulai mual makan cereal oats tersebut. Sehingga denger2 dari kerabat, bahwa lebih baik minum suplemen susu Herb**ife, untuk mengganti makan pagi dan malam. Untuk makan siang tetap makan seperti biasa hanya saja tidak makan daging dan ayam, dan diganti dengan ikan-ikanan, tapi lebih baik ikan laut dalam, seperti ikan salmon, tenggiri. Dalam posting berikutnya saya akan membagi pengalaman memasak saya menggunakan teflon lipat, untuk menu makanan rendah kolesterol. Oh iya, selama sebulan itu suami meminum obat stator10. Dokter memberikan 30 kapsul untuk diminum selama sebulan.  Sudah sedemikian rupa diet ketat dilakukan, aku yakin pasti kolesterol akan turun terindikasi dari berat badan suami yang seiring dengan waktu diet susut hingga 5 kg. Dan pemeriksaan kolesterol total terakhir 136 dan normal.

Tapi ternyata suamiku malah mengeluh sakit di dada kiri dan lengan sebelah kiri. Aku curiga jangan-jangan terjadi sesuatu dengan jantungnya. Aku langsung memutuskan untuk membawa suami mengunjungi dokter spesialis jantung di RS Premier Jatinegara. Pada saat pemeriksaan dengan memakai alat EKG/elektrokardiogram, dokter mendiagnosis bahwa suami mengalami jantung koroner akut. Dari rekaman EKG, memang terlihat lonjakan yang tidak biasa yang mengindikasikan ada sebuah kontraksi di jantung yang abnormal. Duh, rasanya seperti dihimpit bumi, dokter sempat menyinggung kejadian yang menimpa artis Adji Massaid yang sempat terlambat tertangani, dan menyarankan suami langsung dirawat inap. Ternyata penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Pada awalnya dokter juga menanyakan apakah ada keluarga yang mengidap penyakit jantung. Karena bapak mertua kebetulan juga meninggal karena serangan jantung, dokter mengiyakan kemungkinan faktor keturunan ini. 

Dokter langsung akan melakukan tindakan medis yaitu melakukan injeksi di bagian perut sebelah kiri dan kanan rutin selama dua hari sebelum dilakukan operasi angioplasty. Injeksi ini dimaksudkan untuk memecah lemak dan mengencerkan darah. Apa itu angioplasty? Sebelumnya boro-boro deh aku tahu apa itu operasi angioplasty...denger aja belum pernah. Jadi angioplasty adalah proses untuk melihat secara rinci sumbatan yang ada di pembuluh arteri dengan menyuntikkan cairan tertentu yang kemudian dipantau oleh monitor-monitor dengan menggunakan rontgen. Kemudian di tempat tersumbatnya arteri itu akan dipasang ring/stent atau di-balon bila perlu. Haaah!! Dipasang ring....ada benda asing di dalam jantung...waduh ngerinya, membayangkannya saja sedihhh sekali....waktu itu aku langsung browsing2 membaca pengalaman orang-orang pasca pemakaian ring. Ternyata mereka yang telah memakai ring sangat terbatas aktifitas olahraganya. Padahal suamiku senang sekali aktifitas olahraga yang berat seperti naik gunung, main hockey, badminton...semua itu praktis tidak bisa dilakukannya lagi....miris sekali. Kemudian hari ketiga di RS, suamiku dijadwalkan untuk melakukan angioplasty. Wah, hari ini adalah penentuan, berapa ring yang akan dipakai oleh suamiku. Doa tidak henti-hentinya selalu kupanjatkan kepada Allah SWT, memohon mukjizat yang turun untuk kami. Semua kerabat dan teman-teman ikut mendoakan dengan tulusnya. 

Sampai pada akhirnya aku dipanggil masuk ke ruang operasi oleh dokter. Karena terlalu banyak browsing di internet, dari artikel-artikel yang aku baca, biasanya dokter akan meminta persetujuan dari keluarga, mengenai tindakan apa yang akan dilakukan oleh dokter seperti berapa prosentasi kemacetan arteri dan berapa ring yang akan dipasang. Jadi aku sudah siap bila dokter akan menanyakan hal itu kepadaku. Tapi ternyata setelah masuk ke ruang operasi dan ditunjukkan hasil di monitor jantung, dokter dan suster justru memberikan selamat kepadaku. Antara bingung dan kaget....memang ini yang aku selalu minta dari Allah SWT....tapi aku tidak menyangka bahwa Allah SWT akan begitu cepat menjawab doaku....Luar biasa...Subhanallah...suamiku dinyatakan normal dan terlepas  dari ancaman penyakit jantung koroner akut. Bahkan pemeriksaan EKG yang terakhir menyatakan jantung suamiku normal...ya Allah...aku mengucapkan syukur dan segera mengabarkan pada orang2 yang sudah tulus mendoakan suamiku. Aku sedang mengalami pengalaman spiritual yang luar biasa. Mengandalkan kekuatan doa dan meningkatkan keprasahan diri. Dan meletakkan level kita serendah-rendahnya di mata Allah, sebagai manusia yang tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya mengharap dari keridhoan Allah. Kekuatan sholat malam dan zikir-zikir dari Al-Quran dan asma Allah. Kuharapkan dari berbagi cerita ini bisa membantu banyak teman-teman yang merasa dirinya putus asa. Bahwa pertolongan Allah SWT selalu tersedia bila kita benar-benar memintanya dengan tulus dan ikhlas.

Sekali lagi gaya hidup dan pola makan dituding sebagai awal dari penyakit ini. Sekarang kita yang menentukan. Apakah kolesterol akan kita anggap sebagai sesuatu yang serius atau hal yang biasa saja. Sedikit tips agar tidak merokok, tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi, waspada bila ada keturunan dari keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit jantung, rajin mengecek kadar kolesterol.  Lebih baik mencegah kan daripada mengobati.